Jl Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi kode pos 12940., Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta Oleh karena itu, perlu dipastikan terlebih dahulu di mana penduduk yang bersangkutan itu tinggal, apakah bersama saudaranya atau di panti asuhan,” kata Zudan saat menghadiri Rapat Koordinasi Pendataan Pelaksanaan Program Vaksinasi Penyandang Disabilitas di Jawa-Bali, yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (27/07/2021). Bertemakan“ Perpustakaan Untuk Semua ”, peringatan ini diisi dengan 4 Jenis lomba yang diikuti oleh anak-anak Disabilitas dan anak-anak panti asuhan, diantaranya lomba cash. Rumah Singgah Kasih Ampera berlokasi di Komplek Pondok Ampera dan 10, Jalan Ampera 7, Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Yayasan sosial milik pribadi ini telah ada sejak tahun 2011 dan mengasuh para disabilitas yakni disabilitas sensori tunarungu dan disabilitas mental depresi berat karena putus cinta serta difabel intelektual penyandang down syndrom. Saat ini jumlah penghuni yang berada di panti ada 20 orang terdiri dari 6 putra dan 14 putri. Usia para penghuni beragam dari anak-anak umur 10 tahun hingga dewasa 40-an ada di panti ini. Tak hanya mengasuh para disabilitas, setiap bulannya yayasan juga menyantuni para lansia dan kaum dhuafa di luar panti. Kegiatan penghuni Rumah Singgah Kasih Ampera diisi dengan ibadah, bermain, menggambar, olahraga, dan sekolah. Ada 2 penghuni yang menempuh pendidikannya di Sekolah Luar Biasa SLB. Di balik keterbatasan yang dimiliki oleh teman-teman disabilitas, mereka meyakini ada kemampuan yang bisa diolah sebagai kelebihan mereka. Hal ini ditunjukkan lewat semangat belajar dan hidup mereka. Untuk biaya operasional, yayasan mengandalkan bantuan masyarakat. Hingga artkel ini dipublikasikan, yayasan belum memiliki donatur tetap. Selain itu para penghuni panti sedang membutuhkan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari seperti sembako. Apabila sahabat mau menjadi donatur tetap atau membantu panti, sahabat bisa menghubungi kontak informasi yang ada di website. Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kedua kanan bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari kiri, Vice President Operation PKPU Human Initiative Andjar Radite kanan dan Pengurus Panti Purwanto kedua kiri saat penyerahan bantuan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kiri bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari ketiga kiri dan Pengurus Panti Purwanto kedua kiri berbincang dengan lansia saat penyerahan bantuan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kanan bersama Pengurus Panti Purwanto kiri saat penyerahan bantuan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kedua kiri bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari kiri dan Pengurus Panti Purwanto kedua kanan melepaskan ikan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kedua kanan bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari kiri, Vice President Operation PKPU Human Initiative Andjar Radite kanan dan Pengurus Panti Purwanto kedua kiri saat penyerahan bantuan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar inline JAKARTA - Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi, menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar yang disalurkan kepada anak-anak panti asuhan, penyandang disabilitas dan lansia di seluruh Indonesia. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. › Humaniora›Panti Asuhan Berjibaku Agar... Beberapa panti asuhan masih menggantungkan hidup dari para donatur. Mereka ingin bertahan secara mandiri, tetapi masih menghadapi banyak kendala. KOMPAS/RIZA FATHONIAnak-anak penghuni Panti Asuhan Tebet, Jakarta memanfaatkan waktu libur dengan membaca buku, Minggu 30/10/2022. Panti tersebut dihuni oleh 45 anak. Sebagian anak-anak terpaksa tinggal di panti asuhan karena orangtuanya menyerahkan pada panti karena tak mampu membiayai hidup. JAKARTA, KOMPAS - Beberapa panti asuhan masih menggantungkan hidup dari para donatur. Panti asuhan terus berupaya bertahan hidup ketika menghadapi pandemi Covid-19. Mereka ingin mandiri, tetapi masih terkendala banyak dan Ketua Bidang Pengembangan dan Pelayanan Masyarakat Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten, Renowati Hardjosubroto mengatakan, hingga saat ini yayasan sayap ibu Provinsi Banten masih bergantung 90 persen pada donatur. Selain dari donatur, panti asuhan anak disabilitas itu juga mendapatkan dana dari pemerintah, komunitas, dan tanggung jawab sosial perusahaan CSR. Reno mengungkapkan, selama pandemi, sumbangan dari para donatur turun drastis lebih dari 50 persen, meski saat ini situasinya mulai berangsur membaik. “Tidak bisa seperti sebelum pandemi ya, sekarang sekitar 70 persen pendapatan dari para donatur,” ujar Reno di Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten, Tangerang Selatan, Senin 31/10/2022.Baca juga Rumah Bagi Mereka yang Punya Mimpi KuliahMIS FRANSISKA DEWISekretaris dan Ketua Bidang Pengembangan dan Pelayanan Masyarakat Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten, Renowati HardjosubrotoMenyadari tidak bisa bergantung dari para donatur, pihak Yayasan Sayap Ibu Bintaro juga menghubungi berbagai perusahaan, relasi, maupun kenalan untuk meminta sumbangan. Menurut dia, menghubungi berbagai relasi sangat penting apalagi ketika kondisi pandemi mengungkapkan, walaupun ketika menghubungi donatur nominal sumbangan yang didapatkan tidak seperti biasanya, tetapi paling tidak masih ada simpatisan. Oleh karena itu, faktor kepercayaan menjadi sangat menghubungi donatur, pihaknya juga harus mengirimkan laporan penggunaan dana yang diterima. Apa yang diberikan donatur semuanya ditulis secara rinci dalam laporan.“Sebagian besar ingin membantu. Tapi, kalau kita tidak memberi tahu apa yang dibutuhkan, mereka juga tidak tahu. Makanya, kita tindak lanjuti. Harus aķtif ya, karena tidak bisa menerima bantuan begitu saja,” jangka panjang, berbagai rencana telah dibuat seperti sekolah khusus, usaha laundry, kebun sensorik, dan rumah transisi. Hal itu mereka lakukan untuk memenuhi hak anak-anak disabilitas untuk bekerja. Mereka menyadari anak-anak disabilitas sulit mendapatkan pekerjaan di perusahaan karena untuk beraktivitas pun masih perlu bantuan orang menceritakan, usaha laundry yang dibuat akan memberdayakan anak-anak disabilitas seperti mengangkat pakaian kotor ke kursi, memencet tombol mesin cuci, dan mencatat. “Sekecil apapun itu usaha dia dan akan diberi upah, itu bentuk apresiasi dan memenuhi hak hidup mereka,” itu juga ada sekolah khusus untuk pendidikan setara SD, SMP, dan SMA. Saat ini, sudah ada sekolah di yayasan tersebut, tetapi masih terbatas karena minimnya menghubungi donatur, pihaknya juga harus mengirimkan laporan penggunaan dana yang diterima. Apa yang diberikan donatur semuanya ditulis secara rinci dalam sekolah itu sudah dibangun, maka anak disabilitas dari luar yayasan juga bisa sekolah di sana. Selain itu, sekolah tersebut juga bisa menjadi tempat penyuluhan untuk ibu-ibu muda yang melahirkan anak-anak dengan disabilitas.“Sekolah yang ada saat ini masih kelas percontohan, gantian datangnya karena mereka sekolah tiga hari sekali. Kalau kita buat sekolah baru akan cukup untuk 100 anak jadi satu hari bisa satu pelajaran,” Reno, pihaknya membuat lahan usaha pekerjaan untuk masa depan anak disabilitas dan juga Yayasan Sayap Ibu Cabang Provinsi Banten. Perencanaan tersebut akan berdampak pada anak-anak disabilitas dan juga tersebut sudah berjalan, tetapi masih butuh modal yang banyak. Ia mengajak masyarakat untuk peduli terhadap anak-anak disabilitas.“Kita butuh tangan masyarakat untuk sama-sama membangun anak ini agar tidak menjadi beban pemerintah. Dia bisa hidup mandiri dan percaya dengan dirinya sendiri,” FRANSISKA DEWIKepala Panti Asuhan Kampung Melayu, Ujang SupratmanSelain Yayasan Sayap Ibu Bintaro, Panti Asuhan Kampung Melayu, Tebet, Jakarta Selatan juga mengandalkan donatur sebagai pemasukan panti asuhannya itu. Kepala Panti Asuhan Ujang Supratman mengungkapkan, belum ada unit usaha yang bisa menutupi kebutuhan biaya hidup anak ini, Panti Asuhan Kampung Melayu memiliki unit isi ulang air minum sumbangan dari donatur.“Pendapatan isi ulang untuk membantu kebutuhan anak asuh, tetapi itu tidak seberapa,” kata menceritakan, kondisi awal pandemi membuat keadaan panti asuhan semakin sulit karena pendapatan dari para donatur tetap turun drastis hingga 70 persen. Meski kondisi keuangan panti asuhan belum bisa normal, panti asuhan tersebut tetap mempertahankan anak-anak asuh dan tidak mengembalikan ke keluarganya.“Bersyukur kita masih bisa hidup, anak masih bisa makan. Bagaimana caranya kita selalu menelpon donatur. Saya tidak pernah pesimis pasti ada jalannya. Kita percaya anak-anak panti ini sudah dikasih rezeki oleh Allah SWT,” Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Kanya Eka Santi mengatakan, bantuan pemerintah telah diberikan melalui berbagai program, seperti Program Keluarga Harapan dan Asistensi Rehabilitasi Sosial Atensi.Baca juga Anak-anak Panti Tetap Bisa Sukses Meraih Masa DepanPemerintah juga melakukan pemberdayaan sosial, pembekalan keterampilan, hingga bantuan usaha kepada keluarga anak. ”Bantuan itu bertujuan agar keluarga berdaya dan mampu mengasuh anak. Dengan demikian, anak tidak perlu diserahkan ke panti asuhan,” kata Kanya. EditorALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

panti asuhan disabilitas jakarta